Tiada Hari Tanpa Belajar

Jangan Mementingkan Diri Sendiri

Advertisement
Belajar dan NgeBlog - Kali ini Kangrif akan share tentan suhbah tasawuf oleh Mawlana Syaih Muhammad Adil Rabbani qs putra sekaligus penerus Mawlana Syaikh Muhammad Nazim adil al haqqani.

Jangan Mementingkan Diri Sendiri
Sultanul Awliya Mawlana Syaikh Muhammad Adil Rabbani qs
Sohbat, 20 November 2015, Akbaba Dargah, Istanbul



Assalamu' Alaykum wa Rahmatullah wa barakatuh, A'udzu Billahi Minashaytanir rajiim. Bismillahir Rahmanir Rahim, As-salatu As-salamu 'ala Rasulina Muhammadin Sayyidul awwalin wal Akhirin, Madad Ya Rasulallah, Madad Ya Sadati Ashabi Rasulillah, Madad Ya Mashayikhina, Syaikh Abdullah Daghestani, Madad Yaa Syekh Nazim al-Haqqani. Dastur. Tariqatunas sohba, wal Khayru fil jam'iyya.

Islam memerintahkan semua orang untuk berbuat baik. Islam mengatakan semua Muslim adalah bagaikan bersaudara. Bersaudara berarti tidak mementingkan diri sendiri dan tidak ada sifat egois dalam Islam. Mementigkan diri sendiri dan keegoisan adalah kebiasaan yang buruk yang tidak diinginkan didalam Islam. Itu sebabnya, apapun yang kalian inginkan untuk diri sendiri, maka kalian inginkan juga untuk saudara sesama muslim.

Kalian akan mencintai mereka seperti engkau mencintai dirimu sendiri. tetapi sifat egois mementingkan diri sendiri adalah kebalikan dari hal ini. Orang ingin segalanya untuk diri mereka sendiri dan bukan untuk orang lain. bahkan kadang seseorang memiliki rasa iri hati dan dengki. Mereka marah pada orang lain yang memiliki sesuatu. Apa yang akan terjadi jika kalian menginginkan apa yang dimiliki orang diseluruh dunia? Berapa banyak yang bisa kalian makan? Katakanlah Anda bisa makan sebanyak lima piring. Maka itulah keserakahan. Siapapun yang serakah maka mereka merasa tak pernah terpuaskan. Semua orang memiliki sifat mementingkan diri sendiri dan keegoisan.

Islam melatih manusia untuk menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri dan sifat egois itu, dan menggantinya dengan kebiasaan dan perilaku yang baik. Keegoisan dan mementingkan diri sendiri adalah suatu sifat dan kebiasaan buruk. Baik Muslim maupun non-Muslim, mereka memiliki sifat egois. Tapi itu normal didunia non-Muslim. Bahkan mereka mendorong untuk melakukannya lebih banyak untuk memuaakan diri mereka dan ego mereka dan mereka melakukan apa saja yang diperintahkan hawa nafsu ego mereka, terus menerus, lagi dan lagi. Mereka mengatakan mereka tidak akan pernah menyerah untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan apa yang harus mereka miliki.

Berbagilah dengan saudaramu, karena itu adalah jalan yang benar. Allah 'Azza wa Jalla berkata, "Bagilah untuk semuanya." Allah Jalla Jalaluh terus menerus memerintahkan hamba-Nya untuk memberikan sedekah, baik sedekah yang wajib (zakat), ataupun yang sukarela, dan berbuat baiklah kepada setiap orang. Sifat ini adalah kebalikan dari keegoisan. Orang yang egois tidak memiliki keinginan untuk memberikan sedekah. Orang egois ingin menyimpannya dan menabungnya untuk diri mereka sendiri. Itu juga bentuk lain dari kebodohan.

Berikan sedekah hingga Allah akan memberikanmu pahala di akhirat. Jika Anda tidak memberikan sedekah didunia ini, ketika di akhirat nanti, kau akan berkata, "Seandainya saya telah memberikan segalanya didunia dan tidak meninggalkan apa-apa untuk diriku sendiri." Sikap yang baik adalah sikap perilaku sesuai tuntunan Islam. Islam menunjukkan hal-hal buruk adalah buruk, dan yang baik adalah baik, sehingga kalian tidak akan melakukan keburukan itu, dan kalian tidak terperosok mengikuti jalannya setan. Semoga Allah melindungi kita dari kejahatan ego kita, semoga Allah menyelamatkan kita semua dari kebiasaan buruk ini.

Wa minallah di-Tawfeeq. Al-Fatihah.

0 Komentar untuk "Jangan Mementingkan Diri Sendiri"

Back To Top