Advertisement
Perlunya komunikasi dua arah - itulah pengalaman yang saya tangkap hari ini (13/03). Berawal dari laporan dari salah satu pembimbing PSG/Prakerin (dimana saat ini saya mengajar di salah satu sekolah menengah kejuruan di Jawa Timur) bahwa ada siswa kami yang lagi bermasalah dimana laporannya melalui SMS. Mendapat laporan tersebut dengan segera saya diperintah oleh waka Humas kami untuk membuat surat panggilan.
Pagi-pagi sekali saya berangkat mengantarkan surat tersebut ke kantor tempat siswa kami prakerin. Sesampainya di sana saya disambut dengan baik dan saya menyatakan maksud kedatangan saya sembari menyerahkan surat panggilan. Setelah selesai saya langsung balik lagi ke kantor, tentunya pamitan dulu baik baik ama pihak kantor yang saya datangi.
Tepat jam 11.00 WIB siswa yang kami panggil datang dan kami yang terdiri dari Tim Humas beserta kakom yang bersangkutan melakukan kroscek langsung dan mengkonfirmasi informasi yang sampai pada pembimbing. Siswa kami ternyata didampingi oleh pembimbing di kantor yang ingin menjelaskan duduk permasalhannya. Setelah dijelaskan barulah kai tahu bahwa siswa kami ternyata tidak bermasalah, hanya saja ada pihak kantor yang sikapnya kurang baik dan ingin seenaknya saja.
Setelah berbicara panjang lebar akhirnya kami merasa lega bahwa tidak ada masalah. Saya mendapat pelajaran berarti bahwa semuanya harus dimonikasikan, tidak boleh ambil laporan sembarangan. Astagfirullah, kami telah berprasangka buruk terhadap siswa kami sendiri,,,
Semoga kedepan tidak terjadi lagi hal sepert ini..
Pagi-pagi sekali saya berangkat mengantarkan surat tersebut ke kantor tempat siswa kami prakerin. Sesampainya di sana saya disambut dengan baik dan saya menyatakan maksud kedatangan saya sembari menyerahkan surat panggilan. Setelah selesai saya langsung balik lagi ke kantor, tentunya pamitan dulu baik baik ama pihak kantor yang saya datangi.
Tepat jam 11.00 WIB siswa yang kami panggil datang dan kami yang terdiri dari Tim Humas beserta kakom yang bersangkutan melakukan kroscek langsung dan mengkonfirmasi informasi yang sampai pada pembimbing. Siswa kami ternyata didampingi oleh pembimbing di kantor yang ingin menjelaskan duduk permasalhannya. Setelah dijelaskan barulah kai tahu bahwa siswa kami ternyata tidak bermasalah, hanya saja ada pihak kantor yang sikapnya kurang baik dan ingin seenaknya saja.
Setelah berbicara panjang lebar akhirnya kami merasa lega bahwa tidak ada masalah. Saya mendapat pelajaran berarti bahwa semuanya harus dimonikasikan, tidak boleh ambil laporan sembarangan. Astagfirullah, kami telah berprasangka buruk terhadap siswa kami sendiri,,,
Semoga kedepan tidak terjadi lagi hal sepert ini..
Tag :
General
0 Komentar untuk "Prakerin bermasalah dan perlunya komunikasi dua arah"